>
Showing posts with label Tempat-tempat Wisata di Kabupaten Bangli. Show all posts
Showing posts with label Tempat-tempat Wisata di Kabupaten Bangli. Show all posts

Desa Penglipuran Bali

Desa Penglipuran Bali

Desa Penglipuran adalah sebuah desa tradisional yang masih terjaga kealamiannya sampai sekarang. Desa ini terletak di Kubu, Kabupaten Bangli, tepatnya di jalan utama Kintamani – Bangli. Tatanan kehidupan di desa ini terbilang unik dan belum tersentuh modernisasi, dengan arsitektur bangunan yang tertata apik satu dengan yang lainnya menjadikan desa ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan desa-desa umumnya di Bali. Desa ini terletak di dataran yang tinggi yang membuat suasana desa ini sejuk, ditambah dengan tata ruang yang memberikan ruang terbuka lebih khususnya untuk pertamanan menjadikan desa ini terlihat asri.

Menurut sejarah Desa Penglipuran ini berasal dari kata “penglipur” yang artinya “penghibur”, karena pada jaman kerajaan dulu, desa ini sering dikunjungi oleh keluarga-keluarga kerajaan untuk menghibur diri karena suasana alamnya yang indah dan damai. Ada juga yang menyebut kata “Penglipuran” berasal dari kata “pengeling pura” yang artinya tempat mengenang para leluhur.

Desa adat Penglipuran ini termasuk desa yang sering melakukan kegiatan ritual keagamaan, dan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Dan desa ini pernah mendapatkan penghargaan Kalpataru dari pemerintah dan juga ditetapkan pula sebagai desa wisata oleh pemerintah daerah di tahun 1995.

Danau Batur Bali

danau batur bali
Objek wisata Danau Batur ini terletak di Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Kawasan wisata ini menawarkan keindahan Gunung Batur dengan danaunya yang sangat menawan, dan untuk mencapai kawasan ini dapat ditempuh 2 jam dengan berkendara dari Kota Denpasar.

Dari sejarahnya yang dikutif dari id.wikipedia.org menyebutkan bahwa tempat ini memiliki satu pura yang disebut Pura Batur, tempat berstananya Dewi Danu yang menurut kepercayaan Hindu adalah Dewi Kesuburan. Pura ini sudah ada sejak zaman Empu Kuturan pada abad ke-10 sampai pada permulaan abad ke-11. Dimana disebutkan juga bahwa Pura Batur ini adalah merupakan tempat penyiwi bagi raja-raja yang berkuasa di Bali. Maka disana terdapat banyak pelinggih-pelinggih yang menjadikan Pura Batur sebagai Pura Kahyangan Jagad.

Di daerah ini terdapat sebuah desa tua (kuno) yang merupakan desa tradisional Bali asli yang bernama Desa Trunyan. Tidak seperti desa kebanyakan di Bali, di desa ini jika ada orang yang meninggal, maka mayat orang tersebut bukan di kubur melainkan di taruh di atas sebuah batu yang memiliki 7 cekungan dan hanya dipagari oleh bambu anyam. Anehnya walau mayat tersebut ditaruh begitu saja tanpa proses pembalsaman, tetap saja mayat tersebut tidak mengeluarkan bau. Rahasianya karena di daerah tersebut terdapat Taru Menyan (Pohon Menyan) yang mana bau yang dikeluarkan oleh pohon tersebut mampu mengalahkan bau dari jasad disana.