Becak Makassar |
Becak Makassar koleksi MBI ini sebelumnya di miliki oleh Daeng (38 tahun), dimana beliau ini sehari-harinya mangkal di halaman Losari Beach Hotel. Beliau memang berkeinginan sekali agar MBI menjadikan becaknya sebagai koleksi, sehingga beliau menyumbangkan becaknya ini dengan tulus iklas, agar kelak bisa di nikmati oleh anak cucu kita. Ini pulalah yang menjadikan kebanggaan menghadirkan becak Makassar di Museum Becak Indonesia (MBI).
Sekilas tentang becak Makassar
Becak Makassar memiliki bentuk dan ukuran yang agak berbeda sakalipun prinsip dasar dan struktur mekaniknya sama. Becak Makassar mempunyai ukuran yang lebih kecil daripada becak di Jawa. Perbedaan lainnya adalah bentuknya yang lebih menyerupai kotak dengan sudut-sudut persegi yang tajam. Berbeda dengan becak di Jawa yang sudut-sudutnya lebih terbuka dan cenderung membulat. Pada bagian depan becak Makassar memiliki papan pemisah dengan bagian luar becak meskipun agak rendah sementara becak Jawa lebih terbuka di bagian depannya. Bagian atas becak terpasang tenda dengan rangka besi. Berbeda dengan becak di Jawa, tenda becak di Makassar terpasang secara tetap dan tidak bisa di buka.
Sebagaimana di kota-kota lain, becak merupakan salah satu objek turis yang menarik bagi wisatawan manca negara yang mendorong Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel di Makassar untuk melakukan penyuluhan terhadap pengemudi becak. Keputusan organisasi ini memajibkan anggotanya berikan pelatihan tata krama dan tata cara berkomunikasi kepada pengayuh becak dalam melayani wisatawan mancanegara serta semua hotel memutar lagi khas daerah.